Tampilkan postingan dengan label belajar foto. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label belajar foto. Tampilkan semua postingan

Rabu, 04 Maret 2015

Program Khusus JSP Basic Photogrpahy & Basic Photoshop

Program Kursus Photography selama 4x Pertemuan (16jam dalam 4sessi)
Dengan Materi :
Basic Photography :
  • Sejarah Photography
  • Pengenalan Camera
  • Basic Photogrpahy / Basic Teknik ( Komposisi, Exposure, Depth of Field)
  • Pengenalan Blitz
  • Creative Shooting
  • Editing Lightroom
  • Hunting Photo ( Tips & Trik, Praktek, Evaluasi)
Basic Photoshop :
  • Photoshop Editing
  • Pengenalan Tools
  • Retouching
  • Layering
  • Colouring
  • Editing Basic Make up
  • Editing Basic Landscape
  • Konsep Photoshop
  • Pas Foto
  • Teks
  • Memperbaiki Photo
JADWAL KURSUS
  • Kelas (Maks 5 Orang) : Jum'at, Sabtu Jam 09.00 - 13.00
  • Private : Bebas
BIAYA KURSUS
  • Kelas (Maks 5 Orang : Rp. 5.550.000/orang *walaupun 1 orang kelas tetap dimulai
  • Private (1orang)        : Rp. 7.000.000,-

infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Senin, 02 Maret 2015

Komposisi Rules Of Third Agar Foto Lebih Enak Dimata

Komposisi Rules Of Third Agar Foto Lebih Enak Dimata

Komposisi rules of thirds adalah salah satu prinsip komposisi fotografi yang paling dikenal dan paling populer bagi mayoritas penggemar potret memotret. Aturan komposisi ini menjadi pondasi bagi keseimbangan elemen foto sehingga secara keseluruhan foto tampak lebih enak dilihat.
Dalam komposisi foto, rules of thirds hanyalah salah satu dari sekian banyak prinsip komposisi lainnya. Dan setiap prinsip ini tidak wajib dijalani, namun untuk menjadi kreatif, orang bilang harus tahu dulu aturannya baru bisa mendobraknya.

Apa itu komposisi rules of thirds?

Pada rules of thirds, bidang foto dibagi menjadi tiga bagian sama besar baik secara vertikal maupun horisontal sehingga anda memiliki 9 area yang sama besar. Dengan demikian, kita sekarang memiliki pertemuan empat titik.


Keempat titik pertemuan yang diwarnai merah diatas bisa kita sebut sebagai empat titik mata. Nah teori komposisi rules of thirds mengatakan bahwa kalau kita menempatkan “point of interest” alias bagian paling menarik dari sebuah foto di salah satu titik tersebut, maka secara keseluruhan foto akan menjadi lebih balance dan enak dilihat.
Tidak semua empat titik harus diisi bersamaan, cukup salah satu. Dan elemen point of interest tersebut bisa jadi berupa obyek foto manusia ataupun benda mati.
 
Dalam ilmu desain disebutkan bahwa saat melihat sebuah gambar, mata manusia secara natural tertuju pada salah satu titik diatas dibandingkan pada pusat titik tengah foto. Sehingga foto yang disusun dengan komposisi rules of thirds lebih enak dimata karena sejalan dengan cara mata kita melihatnya.


Kalau anda amati dalam foto diatas, point of interest terletak tepat di persimpangan empat titik mata. Sementara ruang lain relatif kosong. Aturan rules of thirds juga mengatakan bahwa tidak ada bagian dari sebuah foto yang tidak bernilai, meski itu hanya background atau ruang kososng. Dengan demikian sebuah ruang kosong adalah bagian dari kombinasi artistik sebuah foto.


Bagaimana menerapkan komposisi rules of thirds dalam foto?

Dalam mempelajari aturan komposisi rules of third, ada tigal hal yang harus selalu kita ingat dan pertanyakan sebelum jari anda memencet tombol shutter release:
  • Apa point of interest (POI) foto kita. Bagian manakah yang menjadi pelaku utama yang paling menarik dalam foto kita?
  • Lalu bagilah foto dalam viewfinder menjadi persimpangan seperti gambar diatas
  • Dititik sebelah manakah point of interest tadi ingin ditempatkan?

JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id
Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Jumat, 13 Februari 2015

Belajar Komposisi Foto: Perspektif dan Titik Lenyap

Belajar Komposisi Foto: Perspektif dan Titik Lenyap

Kalau anda pernah menyimak guru seni rupa memberi penjelasan teori seni rupa, maka kata perspektif pasti pernah terlintas. Perspektif dalam seni rupa adalah bagaimana memberi kesan ruang pada lukisan, bagaimana agar benda yang dilukis dalam kanvas (atau kertas) seolah-olah benar-benar memiliki dimensi ruang. Nah karena fotografi banyak sekali meminjam teori seni rupa, terutama dalam hal komposisi, ada perlunya kita mengetahuinya.



Dalam fotografi, salah satu cara paling efektif memberi perspektif pada foto adalah dengan memanfaatkan titik lenyap (atau titik hilang = vanishing point). Apa?? titik lenyap? lenyap kemana? ke pintu Doraemon?. Bukan, dinamai titik lenyap karena seolah-olah sebuah benda, makin ke belakang posisinya akan makin mengecil bentuknya.

Dengan memanfaatkan titik lenyap ini, saat memotret jalan maka akan terlihat makin mengecil dan menyempit sehingga memberi kesan jarak yang jauh. Saat anda memotret deretan tiang listrik dan kabelnya, semakin kebelakang akan terlihat makin pendek dan lama-lama berimpit membentuk titik. Nah, titik inilah yang disebut titik lenyap. Lihat foto diatas, jembatan kayu ini besar diawal dan makin kecil kebelakang seolah-olah ujung keduanya menyatu menjadi titik, lenyap.
 
Foto diatas adalah contoh sempurna untuk perspektif 1 titik lenyap (one point perpective), dimana jembatan menjadi penunjuk jelasnya. Kalau ada 1 titik, apakah ada 2 titik. Ada, silahkan lihat contoh foto dibawah ini:

 memotret dari sudut gedung membuat kita memiliki 2 titik perspektif yang dibentuk oleh 2 bidang tembok dari gedung diatas. sisi tembok kanan menyempit kesatu titik, sisi tembok disebelah kiri menyempit ke titik lain

infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Apa Itu Moire Pattern ?

Apa Itu Moire Pattern ?

Dalam konteks fotografi, moire pattern terjadi saat obyek yang di foto memiliki detail pola yang berulang (garis, titik) yang melebihi kemampuan resolusi sensor kamera digital. Akibatnya adalah dalam foto akhir muncul pola tambahan yang tampak aneh dimata dan tidak nyata. Biar lebih gampang, lihat foto dibawah ini



















Lihat pola aneh yang tampak dalam baju di foto tersebut? ya, seperti itulah moire pattern. Dalam kehidupan nyata, moire hampir tidak pernah kelihatan karena kualitas mata kita memang top abis. Namun bagi kamera dan lensa yang penuh kekurangan, moire kerap kali muncul. Baik itu rambut, baju, tangga eskalator dan hampir semua obyek dengan detail pola berulang yang rapat dan kompleks memiliki potensi munculnya moire di foto.
Di kamera digital, moire terjadi karena cara cahaya mencapai sensor dan bagaimana cara sensor menginterpretasikan cahaya tersebut. Ada beberapa cara efektif saat memotret untuk mengurangi moire. Postingan selanjutnya akan membahas cara memotret untuk mengurangi moire. Namun kalau anda terlanjur memiliki moire dalam foto, kita bisa menggunakan Lightroom untuk mengurangi moire, meskipun tidak bisa sepenuhnya hilang.


Selamat berkenalan dengan moire deh.


infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Minggu, 11 Januari 2015


Kenapa Foto Bokeh Menarik Dilihat?

Paling tidak ada 6 artikel yang bisa membantu anda membuat foto bokeh yang optimal disini:

  1. Tips dasar membuat foto bokeh
  2. 6 tips lanjutan agar foto bokeh lebih dahsyat
  3. Tips foto bokeh dengan kamera saku
  4. 15 foto bokeh inspiratif
  5. Menikmati keindahan bokeh di aperture f/1.0, dan ada juga
  6. Cara mengunakan tombol depth of field preview untuk mensimulasikan seberapa lebar ruang tajam foto

Foto bokeh menarik untuk dilihat karena secara natural membantu cara kerja mata kita saat melihat sebuah foto. Dengan ruang tajam (depth of field) yang sempit, mata kita segera tertuju pada area tajam. Jika ada bagian yang tajam dalam sebuah foto sementara sisanya terlihat kabur, mata kita akan langsung terpaku pada daerah yang tajam tadi.

f/5.6, 1/500, 400mm

Bokeh atau selective focus atau foto apapun yang memiliki definisi ruang tajam yang sempit juga sebenarnya memiliki fungsi komposisional. Dengan menonjolkan bagian yang tajam dan mengaburkan bagian yang lain seolah-oleh kita memberi penekanan pada area tajam tadi. Pemirsa foto juga akan dibuat mudah memahami bagian mana yang ingin ditekankan oleh fotografernya dan bagian mana yang sifatnya menjadi pemanis.
f/2, 1/125, 135mm

Sebuah contoh penerapan bokeh yang tepat dan bagus pada sebuah foto misalnya adalah foto portrait atau foto wajah, dimana bagian wajah terlihat super tajam sementara bagian lainnya tampak kabur seperti dalam foto dibawah ini:

f/1.4, 1/150, 50mm


Bokeh juga bisa digunakan untuk meminimalkan efek latar belakang atau background yang tampak sibuk dan mengganggu point of interest dengan cara membuat blur latar belakang tadi. Kalau latar belakang tampak sama tajam atau hanya sedikit lebih blur dibanding point of interest (subyek utama) foto, maka bisa-bisa latar belakang tersebut mengganggu cara kita melihat foto.


f/2.8, 1/125, 105mm
 
Anda bisa mempelajari cara mengisolasi ruang tajam hanya di daerah yang anda ingin tekankan dalam foto melalui 6 artikel diatas.


JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity

and Photography Course