Selasa, 23 Desember 2014

Hunting bersama JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY

Hunting Rooftop bersama JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY PEJATEN
















infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Pencapaian Murid dan Pengajar JSP (Jakarta School Of Photography)

 PENGHARGAAN PAF BANDUNG 2014

Congratulation @J Teguh Widjaja


https://www.facebook.com/photo.php?fbid=300342386812774&set=a.300341783479501.1073741851.100005110443874&type=1&theate
 Juara 3 "Lensa Budaya Indonesia - Lomba Foto Indomaret 2014"

Congratulations Angelus Agustinus pengajar JSP Pejaten


https://www.facebook.com/Jspschool/photos/a.512961405485882.1073741889.131206750328018/663009177147770/?type=3&theater 

 

 Memotret Kembang Api Tahun Baru ada

Tulisan Pak Angelus Agustinus pengajar JSP Pejaten di Majalah Travel Photography edisi 24 2014


https://www.facebook.com/angelus.agoest?fref=ts 



Satu lagi pencapaian siswa JSP, Binsar Nasution foto nya masuk dalam majalah Air Asia
Selamat ya..


 https://www.facebook.com/ade.binsar?fref=ts










infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

JSP (Jakarta School Of Photography) BORONG HADIAH

JSP BORONG HADIAH CANON PHOTO MARATHON 2013

Ingin jadi Juara ? Mari bergabung dengan JSP (Jakarta school of photography)
JSP PUSAT (CEMPAKA MAS) 021-42870868
JSP PEJATEN 021-79193017


 

 

 

 

Dan Angelus Agustinus (Pengajar JSP Pejaten), menangkan lomba Canon photo marathon 2013 Yogyakarta Juara 2  

 

 

 


Selamat buat Sulaiman (Siswa JSP) memenangkan lomba Canon photo marathon 2013 Juara 3 







www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course



Senin, 22 Desember 2014

Tips Memotret Landscape Saat Kondisi Sunset - by JSP (JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY)

Tips Memotret Landscape Saat Kondisi Sunset - www.jsp.co.id 

Belajar photo ya di JSP sudah banyak menghasilkan siswa berperstasi link

Situasi matahari tenggelam merupakan fenomena yang sangat ditunggu-tunggu oleh fotrogafer landscape. Karena pada saat matahari tenggelam atau lebih dikenal dengan sunset, alam menawarkan fenomena yang sangat indah. Warna langit yang terlihat sangat indah dan menarik, juga sudut pandang matahari yang terlihat lebih rendah dapat memberikan teksture yang bagus pula pada landscape. Sunset memang menawarkan panorama yang sangat indah, apalagi jika dilihat dari tepian pantai maupun perbukitan ataupun puncak gunung akan membuat foto landscape menjadi semakin indah.

Tetapi untuk bisa mendapatkan moment yang satu ini, kita cukup memiliki tantagan untuk bisa memaksimalkan potensi suatu foto yang terlihat hebat. Tapi anda jangan perlu khawatir, berikut ini saya tuliskan beberapa tips serta pendekatan yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat memotret sunset.

*Settingan Kamera

Pengaturan untuk yang dilakukan pada kamera sebenarnya tidak jauh berbeda antara penggunaan kamera untuk memotret sunset dengan memotret landscape lainnya. Hal yang berikut ini bisa kita jadikan acuan jika kita akan memotret sunset :

1. Mode Pemotretan: Manual
2. ISO: 100
3. Aperture: f/11 (Depth of Field luas, tanpa menurunkan kualitas gambar)
4. Shutter Speed: Sesuaikan dengan kondisi langit yang terekam dalam gambar (percepat jika tampak terlalu terang, dan perlambat jika langit terlalu gelap).
5. White balance: Daylight/Sunny jika Sobat memotret menggunakan JPEG

Namun hal yang perlu kita ingat bahwa kamera bukan merupakan suatu parameter yang bisa menjamin keberhasilan foto sunset kita, namun ada beberapa hal yang perlu kita jadikan pertimbangan.

*Exposure

Hal yang akan terlihat menarik dari fenomena sunset adalah langit yang berwarna merah, pink, serta orange, sehingga tidak sedikit fotografer yang terkadang berlomba untuk bisa mengabadikan moment indah yang satu ini. Jika foto ini memiliki komposisi yang bagus, maka akan membuat penikmat foto kalian menjadi terhibur dengan keindahan foto tersebut. Tetapi jika foto tersebut tidak memiliki komposisi yang bagus, maka penikmat foto kalian akan cepat merasa bosan dan cepat kehilangan ketertarikan terhadap foto sunsetr anda.


JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Mengenal Macam-Macam Settingan Penting Pada Suatu Kamera (part III)

Mengenal Macam-Macam Settingan Penting Pada Suatu Kamera (part III)

Masih dengan tema uploadan sebelumnya, yaitu mengenai macam-macam settingan yang perlu dilakukan pada suatu kamera untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Berikut ini merupakan lanjutan tentang artikel yang di upload sebelumnya :

* Histogram

Histogram merupakan grafik yang akan menunjukan range tonal yang terdapat pada suatu foto. Dengan melihat dan membaca histogram ini, kita akan mengetahui apakah foto kita underexposure ataupun sebaliknya. Hal ini menjadi sangat berguna bagi kiita, mengingat sulitnya menilai exposure pada suatu foto, jika hanya dengan melihat pada LCD kamera.

- Underexposed : jika grafik memuncak pada sebelah kiri dan terdapat banyak pixel gelap pada foto kita, kemungkinan besar adalah Underexposed.
- Overexposed : jika grafik cenderung kearah dan memuncak ke kanan, maka akan ada banyak pixel terang dan kemungkinan terbesar adalah Overexposed.

* White Balance

Mendapati warna yang tidak biasa pada suatu hasil foto, pasti sering kita temui. Umumnya hal ini lebih dikarenakan oleh adanya bebrapa sumber cahaya yang memiliki warna dan temperatur yang berlainan. Dengan merubah pengaturan white balance pada kamera saat akan digunakan, akan sangat membantu kita untuk mendapatkan warna yang jauh lebih akurat.

* Auto

Sebagai seorang pemula memang akan lebih baik jika menggunakan manual mode saat akan memotret suatu subyek. Dengan pengaturannya yang otomatis, sehingga kita tidak membutuhkan waktu yang lama untuk memotretnya. Pengaturan ini sangat cocok untuk merekam moment-moment yang sangat penting dan terjadi hanya sekian detik saja. Dengan moment yang singkat ini, kita akan terlambat mengabadikannya, jika kita harus mengatur kamera kita terlebih dahulu secara manual.

* Flash

Kamera Flash tidak hanya menjadi alat pelengkap saja dalam suatu kamera, namun kamera flash juga pada kondisi tertentu menjadi sangat penting fungsinya. Teknik flash dapat kita manfaatkan atau gunakan saat kita akan memotret suatu obyek dalam kondisi kurang cahaya. Namun ada satu kaondisi dimana sebaiknya kita mematikan kamera flash, yaitu saat akan mengambil obyek yang memiliki ambient light yang bagus, seperti cityscape pada malam hari dan saat event indoor. Jika kita tidak mematikan kamera flash, maka hasil gambar yang kita peroleh akan berpotensi mengalami blow-out dan tidak akan memiliki detile.

sumber info : seputarfotografi.net


JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Mengenal Macam-Macam Settingan Penting Pada Suatu Kamera (part II)

Mengenal Macam-Macam Settingan Penting Pada Suatu Kamera (part II)

Melanjutkan artikel update yang sebelumnya, yaitu tentang macam-macam setingan yang sangat penting untuk dilakukan pada kamera kita, untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini jenis settingannya :

* Exposure Meter

Exposure merupakan banyaknya cahaya yang masuk kedalam kamera melalui lensa yang ada dikamera kita. Expopsure ini terjadi umumnya disebabkan oleh tiga faktor, yaitu adanya aperture, shutter speed, dan yang terakhir adalah ISO. Exposure yang muncul pada viewfinder atau layar LCD kita akan sangat membantu kita untuk mendapatkan exposs yang pas. Apapun dan bagaimanapun, kamera hanyalah suatu tools fotografi, terkadang yang namanya matering tetapsaja sesekali menghasilkan exposure yang kita anggap salah.

* Mode Scene

Kebanyakan dari kamera yang beredar dipasaran saat ini, sudah menawarkan banyak fitur-fitur canggih dengan mode otomatis. Dimana fitur dengan mode ini sangat membantu dan memudahkan kita dalam menggunakannya karena dapat menyesuaikan dengan kebutuhan kita. Beberap mode yang sering kita jumpai diantaranya adalah :

- Landscape : memberikan pengaturan aperture yang kecil dan menonjolkan warna hijau dan biru.
- Portrait : Memberikan pengaturan aperture lebar agar background menjadi blur sementara subyek tetap terfokus dengan baik.
- Sports : Menggunakan shutter speed cepat, bebas blur yang diakibatkan oleh pergerakan
- Macro : Memudahkan kita untuk mendapatkan fokus ketika mendekat pada obyek.

* Mode Art

Fitur yang satu ini mampu memberikan efek yang tentunya memudahkan kita untuk terus berkreasi dalam setiap jepretan yang kita lakukan. Berikut ini merupakan macam-macam pilihan menu Mode Art yang biasanya ada pada kamera :

- Toy Camera : memungkinkan kita untuk memotret dengan contrast yang tinggi, saturas warna seperti toy camera.
- Fish-eye : akan memberikan efek distorsi pada suatu foto untuk memperbesar bagian tengah pada frame.
- Miniature : efek ini akan membuat obyek menjadi kelihatan lebih kecil dari aslinya.
- Soft Focus : obyek akan terlihat sedikit out of focus.
Selective Colour : akan mengubah warna foto greysicle menjadi warna lain, namun hanya satu warna yang akan muncul.

* Autofocus

Menguasai teknik manual fokus dalam sebuah bidang fotografi merupakan suatu hal yang sangat bagus, dimana hal ini sangat berguna bagi kita, khususnya pada kondisi tertentu. Walaupun begitu, kita jangan terlalu bergantung dengan manual focus, karena hal ini akan berpotensi menghasilkan gambar yang kurang fokus. Hal ini terjadi karena ketika kita menggunakan manual fokus, kita membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan fokus yang pas, sehingga peran Autofocus menjadi sangat penting.

sumber info : seputarfotografi.net


www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Mengenal Macam-Macam Settingan Penting Pada Suatu Kamera (part I)

Mengenal Macam-Macam Settingan Penting Pada Suatu Kamera (part I)
 
Foto-foto keren yang biasa kita hasilkan pada saat kita memotret, ternyata tidak lepas dari pemahaman terhadap kamera yang kita gunakan. Selain tentunya kualitas kamera yang kita gunakan juga sedikit menentukan hasil potretan kita, namun pemahaman atau bahkan trik yang kita gunakan saat memotret biasanya akan lebih menentukan hasil foto kita nantinya.

Kita mungkin sering melihat karya yang bagus dan spektakuler, namun tidak jarang karya tersebut dihasilkan dengan menggunakan kamera yang bisa dikatakan keluaran/generasi terdahulu. Bahkan mungkin seniman lebih menyukai kamera analaog, jika dibandingkan dengan menggunakan kamera digital. Pengaturan terhadap kamera yang kita gunakan menjadi hal yang sangat penting untuk kita lakukan sebelum kita memulai memotret suatu obyek, karena tentunya hal ini bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Apakah anda penasaran..???, mari kita simak pengaturan/settingan yang biasa dilakukan oleh fotografer profesional untuk mendapatkan hasil foto yang hebat :

1). Aperture Priority

Aperture adalah ukuran lebar bukan lensa pada suatu kamera. Settingan ini biasanya tertulis pada model dial dengan A atau AV. Aperture priority sendiri merupakan model semi otomatis yang terdapat pada kamera, dimana kita dapat merubah settingan yang ada didalamnya. Sementara itu untuk speed shutternya kamera yang akan menjalankannya secara otomatis.

2). Shutter Priority

Mode settingan ini biasanya ditandai dengan tulisan S atau Tv pada kamera kita. Dengan mode ini kita mempunyai kemampuan sepenuhnya untuk mengatur shutter speed yang akan kita gunakan, sementara settingan aperture akan ditentukan sevara otomatis oleh kamera. Dengan menggunakan shutter, kita dapat menetukan kecepatan yang kita inginkan, sehingga mode yang satu ini sangat cocok untuk memotret subyek yang bergerak atau digunakan saat kondisi redup / rendah cahaya.

Fast Shutter Speed : dikatakan memiliki kecepatan yang tinggi ketika kita memotret dengan kecepatan lebih dari 1/200 detik. Hal ini sangat bagus untuk digunakan pada bidang wildlife atau sport, mengingat kecepatan yang dihasilkan dan kecilnya potensi terjadinya movement yang terekam.

Slow Shutter Speed : umumnya dengan kecepatan berkisar lebih lambat dari 1 detik. Akan sangat tidak cocok jika settingan ini kita gunakan untuk merekam obyek bergerak, karena dengan kecepatannya yang rendah akan membuat cahaya banyak masuk kedalam kamera, dan biasanya akan menghasilkan gambar yang blur.


JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course

Galaksi nunjauh - Merekam momen yang telah berlalu dengan melihat ke depan

Galaksi nunjauh - Merekam momen yang telah berlalu dengan melihat ke depan

Astro - Galaksi nunjauh
Merekam momen yang telah berlalu dengan melihat ke depan




Untuk bisa melewati batas atmosfer bumi berarti dibutuhkan tekeskop dan kamera mount untuk memasangkan SLR Anda. Model untuk pemula bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp 1 jutaan, tapi kalau ingin yang lebih canggih, siapkan anggaran yang lebih besar.

Jika tak tertarik untuk melewati batas tepi planet kita, Anda bisa merekam foto jejak bintang dengan peralatan standar. Pastikan untuk menjauh dari lampu kota dan pergi ke lokasi pinggiran untuk mendapatkan hasil terbaik.

Untuk menambah inspirasi, lihatlah pameran Astronomy Photographer of the year (http://www.rmg.co.uk/visit/exhibitions/astronomy-photographer-of-the-year). Foto di bawah ini diabadikan oleh pemenang tahun lalu Marco Lorenzi, dan menunjukan struktur rumit ledakan supernova.

Trik Wajib Dicoba
  • Lihatlah ramalan cuaca dan pilih malam yang jenih untuk memotret
  • Bawalah tripod kokoh. Anda akan merekam menggunakan waktu eksposur yang panjang, jadi semakin kokoh penyangganya semakin baik hasilnya
  • Kunjungi www.rmg.co.uk /astrophoto untuk informasi lebih lengkap tentang kompetisi dan pameran Astronomy Photography of the year, serta sejumlah tips pemotretan.

    Sumber: DC










JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course




Merekam Belantara Menyusuri Hutan dan mengabadikan keindahannya

Merekam Belantara Menyusuri Hutan dan mengabadikan keindahannya

10 Merekam Belantara
Menyusuri Hutan dan mengabadikan keindahannya






















Jika dekat rumah anda ada hutan – baik itu hutan buatan kecil atau hutan besar yang masih alami – jadikan kawasaan tersebut sebagai media pencarian foto indah anda. Di Jakarta misalnya, anda bisa ke hutan kota di kawasan srengseng atau hutan dikampus Universitas Indonesia, Depok.

Fotografer lanskap Tom Mackie mengatakan pemandangan hutan paling baik direkam pada saat senja.”Kondisi tersebut akan menyediakan cahaya yang lebih lembut,”ujarnya.”akan jauh lebih baik untuk saturasi warna. Jika ingin foto yang lebih abstrak, cobalah melakukan pemotretan dihari yang cerah,”lanjutnya.

“Biasanya dibutuhkan filter polarisasi untuk menghilangkan refleksi dari dedaunan. Jika ada langit biru pada foto, hasilnya akan memiliki kekontrasan yang bagus antara langit dan dedaunan keemasan yang hangat.”

Trik wajib dicoba..
Cobalah beragam teknik, mulai dari merekam pemandangan secara keseluruhan menggunakan lensa wide angle sampai merekm dedaunan dari jarak dekat dengan lensa makro.
Bawalah tripod kokoh dan filter polarisasi di dalam tas untuk hasil yang terbaik.
Perhatikan warna merah, kuning dan jingga yang kuat dan terang, yang dapat dimanfaatkan untuk memperkaya foto.

Sumber : Digital Camera

http://camera.co.id/book-of-photography/photo-magazine/

example foto : Tom Mackie


JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.jsp.co.id
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-42870868
Franchise Opportunity
and Photography Course  

















 

Rabu, 17 Desember 2014

Memotret Burung hantu saat fajar

Memotret Burung hantu saat fajar
Burung hantu saat fajar
Rahasia mendapatkan foto burung yang menawan adalah dengan mempelajari kebiasaannya






Mengabadikan burung pemangsa yang sedang terbang dalam jarak sedekat ini membutuhkan ketekunan dan kemampuan observasi yang bagus. Sebenarnya, burung hantu bukanlah obyek yang terlalu sulit diabadikan seperti yang mungkin anda bayangkan. Fotografer khusus burung dan hewan terbang lainnya Nigel Blake menyebutkan bahwa kunci keberhasilan adalah mengenali lokasi dengan baik dan memperhatikan kapan waktunya burung tersebut datang dan pergi.

“Saya sudah bertahun-tahun datang ke lokasi ini,”ujar Nigel. ”Jadi, saya sudah tahu dimana burung hantu berada dan kapan waktu terbaik untuk mencarinya.”

Nigel mengabadikan foto burung hantu ini ketika akan beranjak pulang setelah membuat foto landskap. “Saya memotret beberapa foto landskap tapi kabut turun, sehingga saya mulai berkemas,”ujarnya.”Kemudian saya melihat burung hantu tersebut terbang turun, tegak lurus dengan jalan. Saya memasangkan lensa makro 10mm pada kamera, lalu mulai mencicit dan mendapatkan tiga frame

“Mencicit, maksud saya adalah mengerucutkan bibir dan membuat suara seperti mencicit,”terang Nigel. ”Burung hantu akan berfikir mendengar suara tikus, atau mangsa, kemudian terbang mendekat .”

Untuk mendapatkan foto burung hantu yang meengagumkan disaat fajar, ikuti saran Nigel berikut…

Trik wajib dicoba…
Kenali lokasi dan datanglah berulang kali. Binokular sangat diperlukan,”ungkap Nigel.”Observasi merupakan kunci untuk dapat berada ditempat yang tepat pada waktu yang tepat.”
Umumnya burung memiliki kebiasaan dan rutinitas harian. Mereka memiliki tempat favorit untuk didatangi dan berburu. Setelah menemukan burung hantu, anda dapat memprediksi dimana ia akan berada pada waktu tertentu.
Pasang kamera pada tripod, lalu periksa eksposur menggunakan test frame, kemudian cek eksposur menggunakan histogram kamera, agar bila burung tersebut muncul anda bisa langsung mengabadikannya.

Jika anda memotret ke arah matahari di saat fajar, gunakan eksposur compensation +2/3EV.


Sumber : Digital Camera indonesia




JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-27918999
Franchise Opportunity
and Photography Course
 

Cipratan membuat indah gerakan di air tumpah

Cipratan membuat indah gerakan di air tumpah




 Fotografer Giles Angel membuat dua foto di atas sebagai bagian dari proyek pribadinya. “ Saya menggunakan air, susu, cangkir melamin dan Perspex hitam sebagai alas set-up,” jelasnya. Untuk menerangi fotonya, Giles menyiapkan tiga flashlight Quantum Q dan mengatakan bahwa ketika member pencahayaan pada air, refleksi menjadi pertimbangan penting. “ Area highlights dan shadows dibutuhkan untuk member bentuk pada cairan.”
Agar Nikon D3-nya selalu aman dari cipratan air, Giles menggunakan lensa zoom 14-120mm yang diatur pada 90mm. Ia juga mempertahankan aperture  pada f/8 agar foto tajam dari depan sampai belakang, Anda harus memfokuskan pada titik tengah pada cairan yang tenang dalam cangkir penuh,  kemudian kunci fokus dengan memposisikan pengaturan lensa pada manual.
Daripada mensinkronisasikan shutter speed dengan unit flash-nya, Giles menggelapkan ruangan studionya dan membuka shutter dengan memposisikan kamera pada bulb. “Shutter tetap terbuka dalam kondisi gelap dan ditutup setelah flash dan air dijatuhkan,”jelasnya. “ Cara ini akan menghilangkan masalah sinkronisasi shutter speed dengan cahaya, tapi jika anda menyalakan lampu dapat mengakibatkan cahaya bocor dan akan merusak foto”. Jika menggunakan strobe (lampu studio) sangat dekat dengan obyek, lindungi bohlam dengan softbox. Bohlam yang panas akan berbahaya jika terkena air.
Trik yang wajib dicoba

  • Siapkan pemotretan di ruangan gelap
  • Pengaturan waktu flash dan cipratan menjadi kunci, jadi lakukan secara bersamaan. Anda bisa menciptakan cipratan dengan memasukan sesuatu kedalam cangkir atau menambahkan cairan dari ketinggian tertentu. Mintalah bantuan asisten untuk mendapatkan ketepatan waktu.
  • Pemotretan seperti ini akan menyisakan banyak foto yang terbuang. Jadi, luangkanlah waktu, bersabar, dan menikmati pemotretan. Siapkan juga lap karena area pemotretan akan berantakan.
Sumber : DC

JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-27918999
Franchise Opportunity
and Photography Course

Tips Memotret Bawah Laut

Tips Memotret Bawah Laut 
 
Diving sudah menjadi bagian sport yang sudah mulai banyak digemari oleh banyak orang di Indonesiabanyak kursus diving menjamur di Jakarta.Ditambah dengan adanya kamera digital menambah satu hobby baru bagi pencinta diving

 
 




Berikut 10 TIPS  UNTUK PEMOTERTAN UNDERWATER   
  1. Siapkan perlengkapan camera dan under water case dengan benar Lakukan check ing untuk terakir kalinya di boat pastikan semua fungsi kamera berjalan dengan baikterutama check baterainya dalam kondisi full
  2. Lakukan sekenario pemotertan Sebaiknya divers sudah memiliki pengetahuan medan yang akan diselamijika belum tanyakan pada pemandu atau guide nya Perlu juga diketahui dalamnya dive sehingga sudah kita set iso , filter , kempampuan blitz sehingga sewaktu kita dive tidak perlu pusing lagi menentukan iso dan compensasi blitz
  3. Tentukan lensa yang akan dipakai dan kamera yang dipakaiMakro lenswide lens atau standar lens Hal ini dikarenakan perbedaan casing underwater (kecuali divers mengunakan kamera poket yang sudah memiliki case sepertimju 3000, casio 3150, canon d 10 (10 meter) untuk dua merek sebelumnya hanya untuk 3 meter.
  4. Kemampuan Dive yang cukup baikHal ini diperlukan untuk melakukan pemotretan karena object yang diphoto adalah object bergerak , jangan sampai divers tidak bisa mengendalikan keseimbangan nya sehingga hasil foto akan kabur
  5. Lakukan emergency exitLakukan pengecekan sebelum lebih dalam menyelam, lakukan check untuk beberapa kali jika case yang dipakai baru dan jangan melebihi kedalaman yang sudah di tentukan. Lakukan emergency exit jika ada kebocoran tetapi tetap perhatikan keselamatan dalam emergency exit
  6. Lakukan pemotretan dengan pemantauan disekitar objet yang difotoLakukan observasi di daerah yang akan difoto untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan seperti 1. Gelombang atau arus yang deras 2. Slope atau karang disekeliling , jangan sampai waktu pemotretan makro kita hanya fokus dengan object yang difoto kita tidak tahu disekitarnya ada karang yang tajam atau coral yang rapuh sehingga jika tidak menjaga keseimbangan akan merusak karang yang membutuhan waktu puluhan tahun untuk bertumbuh hanya 10 cm saja
  7. Lakukan pemotetan berulang ulang dengan berbagai angleHal ini dilakukan karena kita blm tentu menghasilkan photo yang baik , juga karena belum tentu kita menemukan object yang sama dengan kondisi yang sama
  8. Fokus dimataFokuskan dimata untuk object ikan sehingga object akan terlihat lebih tajam dan fokus
  9. Ingat Pasokan udaraInggat untuk tetap melihat pasokan udara , jangan sampai kita lupa untuk melihat pasokan udara karena terlalu asik memotret
  10. Konvervasi lingkungan bawah lautIngat untuk menjaga lingkugkan bawah laut karena itu aset dunia 
             so have fun with underwater photography
by  Herry tjiang ( 3 star divers)

JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-27918999
Franchise Opportunity
and Photography Course

Gaya Sureal

Gaya Sureal



Gunakan pendekatan kreatif untuk hasil professional

Fotografer fine art martin stranka membuat portrait berkesan sureal ini di studio. Konsepnya memfokuskan pada ide bersembunyi di balik topeng, dan merasa seperti tidak menjadi diri sendiri.

“pemandangan ini terlalu sederhana untuk di abadikan,”ujar martin.”model memegang foto dari portofolio saya, yang berjudul ‘Desire’, di depan wajahnya. Foto ini dibuat di studio, karena saya tidak ingin ada element background yang mengganggu obyek. Ini juga berarti bahwa saya memiliki kendali penuh atas pencahayaan, yang didapat dari dua flash head 400 W.”

Untuk sentuhan akhir, Martin menkonversi foto menjadi monokrom dan menambahkan tampilan grainy dari replika film Gelatin di fotoshop.

Trik wajib dicoba…
Gunakan dua sumber cahaya, seperti flash dan cahaya matahari.
Gunakan property untuk mendandani foto
Fikirkan sureal dan jauhkan batas. Semakin abtrak semakin bagus!

Sumber : Digital Camera
http://camera.co.id/book-of-photography/photo-magazine/

example foto : Martin Stranka


JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-27918999
Franchise Opportunity
and Photography Course

Tips dan Trik Memotret Foto Siluet

Tips dan Trik Memotret Foto Siluet 
 
Berikut ini adalah Tips dan trik memotret siluet :


Matikan Flash
Yang pertama dan terpenting adalah flash di kamera harus dimatikan, kalau tidak anda akan mendapatkan foto biasa (karena obyek utama-nya tidak jadi gelap). Jadi matikan flash dikamera anda
Cari kondisi pencahayaan yang tepat (backlight)
Untuk menghasilkan siluet, background anda harus lebih terang dibandingkan dengan obyek utama. Itulah kenapa kebanyakan foto siluet dilakukan saat sunset atau sunrise, dimana matahari (sumber cahaya) ada di belakang obyek yang ingin anda foto (backlighting). Tapi jangan batasi diri, foto siluet bisa dihasilkan kapan saja, pada intinya anda hanya harus menemukan background yang lebih terang dibandingkan obyek utama.

Carilah obyek yang bentuknya menarik
Foto siluet akan sangat menonjolkan bentuk obyek utama, oleh karena itu carilah obyek dengan bentuk yang menarik dan memiliki karakter kuat. Perhatikan foto diatas, karena obyek utama (pencari ikan) kehilangan detail dan menjadi sangat gelap, bentuknya justru akan lebih terekspos. Kita bisa melihat dengan jelas batas-batas lekukan bentuk tubuh si nelayan, bentuk jaring dan bingkainya sampai tetesan air yang keluar dari jaring. Anda juga bisa mencoba dengan obyek lainnya.

Carilah background yang tepat
Untuk mendapat siluet anda harus menemukan background yang lebih terang. Usahakan juga untuk mendapatkan background yang menarik namun juga tidak ramai sehingga obyek utama terlihat sangat menonjol. Langit dan pantai adalah contoh favorit.

Ukur eksposur dengan tepat (manual/ auto)
Sebisa mungkin gunakanlah mode manual eskposur. Set metering di spot metering. Lakukan pengukuran di daerah background yang paling terang. Ubahlah kombinasi aperture dan shutter speed sesuai dengan hasil metering anda, terutama pada aperture pastikan anda set sesuai keinginan anda (aperture besar untuk background yang agak kabur dan aperture kecil untuk background yang tajam). Setelah anda menentukan aperture dan shutter speed yang dipilih, arahkan kamera ke obyek utama. Aturlah h3 yang terbaik dan tentukan fokus di obyek utama, baru kemudian jepret….
Jika anda tidak bisa menggunakan mode manual, gunakanlah mode auto. Arahkan kamera ke area paling terang, dalam contoh diatas adalah ke langit diatas si pencari ikan, pencetlah setengah shutter anda (jangan pencet penuh) lalu tahan shutter jangan dilepas. Lalu arahkan kamera ke obyek utama anda baru kemudian jepret….


Jangan takut mencoba
Cobalah kombinasi aperture dan shutter speed yang berbeda jika anda gagal di kesempatan pertama. Cobalah juga bereksperimen dengan obyek dan lingkungan anda, jangan hanya terpaku pada sunset dan sunrise, karena foto siluet bisa dihasilkan dimanapun

sumber: http://belajarfotografi.com/


JAKARTA SCHOOL OF PHOTOGRAPHY
www.ispschool.co.id
infojsp@yahoo.com
info@ispschool.co.id

Phone : 021-27918999
Franchise Opportunity
and Photography Course